Komputasi dan Ruang Lingkupnya

 1. Budaya Informatika Lewat Berpikir Komputasional

Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Tantangan bebras menyajikan soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional.


2. Kolaborasi Informatika Lewat Tematik

1. Secara sederhana graf didefinisikan sebagai kumpulan titik yang dihubungkan oleh garis. Secara matematis, graf adalah pasangan himpunan (V,E) dimana V adalah himpunan tak kosong yang memiliki elemen disebut simpul (vertices) dan E adalah kumpulan dari dua elemen subsets V yang disebut busur (edges).

jenis-jenis graf

Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis:

1. Graf sederhana (simple graph).

Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graf sederhana.

2. Graf tak-sederhana (unsimple-graph).

Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang

dinamakan graf tak-sederhana (unsimple graph).

Berdasarkan jumlah simpul pada suatu graf, maka secara umum graf dapat digolongkan menjadi dua jenis:

1. Graf berhingga (limited graph)

Graf berhingga adalah graf yang jumlah simpulnya, n, berhingga.

2. Graf tak-berhingga (unlimited graph)

Graf yang jumlah simpulnya, n, tidak berhingga banyaknya disebut graf tak-berhingga.

Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis:

1. Graf tak-berarah (undirected graph)

Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah.

2. Graf berarah (directed graph atau digraph)

Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah.

4. Metode integrasi numerik adalah suatu cara untuk menghitung aproksimasi luas daerah di bawah fungsi yang dimaksud pada selang yang diberikan. Berikut ini adalah beberapa metode integrasi numerik yang lazim digunakan: Metode Euler Eksplisit. merupakan metode integrasi yang paling mudah.

5. Empat kemampuan dasar dalam computational thinking, yaitu:

Decomposition (dekomposisi)

Pattern Recognition (pengenalan pola)

Abstraction (Abstraksi)

Algorithm (Penulisan Algoritma)

- Decomposition (dekomposisi)

dekomposisi merupakan salah satu perubahan secara kimia yang membuat objek, biasanya makhluk hidup yang mati dapat mengalami perusakan susunan/struktur yang dilakukan oleh dekomposer atau media pembusukan.

- Pattern Recognition (pengenalan pola)

Pengenalan pola merupakan bidang dalam pembelajaran mesin dan dapat diartikan sebagai "tindakan mengambil data mentah dan bertindak berdasarkan klasifikasi data". ... Ilmu pengetahuan yang menitikberatkan pada deskripsi dan klasifikasi (pengenalan) dari suatu pengukuran.

- Abstraction (Abstraksi)

abstraksi adalah proses representasi data dan program dalam bentuk sama dengan pengertiannya, dengan menyembunyikan rincian / detail implementasi. Abstraksi mencoba menyembunyikan detail agar programmer dapat berfokus pada konsep tertentu saja pada satu waktu

- Algorithm (Penulisan Algoritma)

Terdapat 3 cara penulisan (notasi) algoritma yang biasanya digunakan oleh para programer dalam menuliskan algoritmanya, yaitu: Structured English (SE), Pseudocode (kode-semu), dan Flowchart (bagan alir)


3. Mengembangkan dan Menggunakan Abstraksi

Dalam Computational Thinking (CT) atau berpikir komputasi abstraksi merupakan salah satu metode berpikir yang dipakai programmer ketika menulis program. Metodenya ini berupa melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Metode ini juga membutuhkan kemampuan menyaring informasi yang tidak dibutuhkan, memilah informasi yang kompleks menjadi lebih sederhana dan membuat informasi lebih bersifat general sehingga memudahkan kita untuk menjelaskan suatu ide. Contohnya dalam menentukan posisi di bumi dapat digeneralisasi dengan menggunakan titik koordinat bujur dan lintang.


4. Penerapan Computational Thinking (CT)

Awalnya CT diterapkan dalam computer science tingkat perguruan tinggi tetapi dengan melihat perkembangan yang ada dirasakan perlu untuk dapat diterapkan dalam dunia Pendidikan dasar dan menengah yang disesuaikan dengan level mereka, karena dalam CT ada dua aspek yang akan dipelajari oleh peserta didik yaitu :

  1. Computational thinking adalah sebuah proses pemikiran, bukan semata-mata berbicara tentang teknologi bahkan dapat dikatakan tidak berkaitan dengan teknologi.
  2. Computational thinking adalah metode penyelesaian masalah yang dirancang untuk dapat selesaikan dan dijalankan oleh manusia, komputer atau kedua-duanya.
Sebelum kita menerapkan CT dalam proses pembelajaran di kelas tentunya ada beberapa hal yang perlu dipahami yaitu:
  • Mengkonseptualisasikan, bukan pemrograman. Cukup katakan ilmu komputer bukan pemrograman komputer. Berpikir seperti ilmuwan komputer berarti lebih dari sekadar mampu memprogram komputer.
  • Keterampilan Dasar, bukan keterampilan menghafal. Merupakan keterampilan mendasar, dengan kata lain CT merupakan sesuatu yang perlu diketahui setiap manusia agar dapat mengimbangi kehidupan  modern.
    Dalam hal ini hafalan merupakan sesuatu yang rutin/berpikir secara mekanis seperti pola pendidikan yang disiapkan untuk dunia industri di mana setiap pekerjanya melakukan kegiatan yang sama dan rutin setiap harinya karena di masa depan hal-hal yang berbau rutin akan lebih banyak menggunakan mesin atau robot.
  • Cara berpikir manusia, bukan computer. Berpikir komputasional adalah cara manusia memecahkan masalah menggunakan komputer. Itu tidak mencoba membuat manusia berpikir seperti komputer.
    Komputer itu membosankan sedangkan manusia cerdas dan imajinatif. Dengan kecerdasan dan imajinatif yang dimiliki manusia akan membuat computer lebih menarik dan mampu memberdayakan computer dalam membantu pekerjaan manusia.
  • Saling melengkapi dengan menggabungkan pemikiran matematika dan Teknik. Dengan mempelajari CT kita juga akan mempelajari pemikiran matematika dan Teknik sehingga ilmu dan kemampuan peserta didik akan lebih kompleks dan tentunya mereka akan lebih mudah belajar materi-materi lain jika mereka sudah menguasai CT.
  • Ide/Gagasan, bukan artefak. Bukan hanya artefak perangkat lunak dan perangkat keras yang akan dihasilkan secara fisik di mana-mana tetapi akan menyentuh kehidupan kita setiap saat, menjadi konsep komputasi yang kita gunakan untuk mendekati dan menyelesaikan masalah untuk mengelola kehidupan kita sehari-hari, berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.
  • Ini untuk semua orang, di mana saja, sepanjang waktu. Pemikiran komputasi akan dapat berguna untuk semua orang dimanapun mereka berada dan akan selalu dibutuhkan sepanjang waktu dalam mengimbangai perkembangan dunia yang terus maju dengan cepat bahkan lebih cepat dari yang dipikirkan manusia itu sendiri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berpikir Komputasional (Tematis) Pengetahuan Dasar Computational Thinking.

Prosedur Standar dalam Menyelesaikan Persoalan Komputasi

Ruang Lingkup Informatika